Kepala Insinyur Toyota Bocorkan Indikasi Fortuner Hybrid

Chief Engineer Toyota Motor Corporation Yoshiki Konishi mengatakan Fortuner memerlukan teknologi hybrid untuk memenuhi regulasi emisi bahan bakar.

Kabar Toyota mengembangkan mobil hybrid dari model yang sudah tersedia menguat dari pernyataan Chief Engineer Toyota Motor Corporation Yoshiki Konishi saat diwawancara Autocar India. Dia mengungkap ada opsi Fortuner bakal memakai mesin diesel hybrid.

Latar belakang pengembangan itu yakni para insinyur Toyota merasa konsep rancangan sasis body on frame pada Fortuner masih dibutuhkan konsumen.

Menurut Konishi tidak terpikirkan mengubah sasis Fortuner, misalnya menjadi monokok seperti dilakukan banyak produsen untuk mengatasi tantangan desain termsuk soal efisiensi bahan bakar.

"Fortuner dibangun dengan body on frame, ini salah satu konsep intinya. Kami tidak berencana mengubah itu," kata dalam berita Autocar India, Senin (11/1).


"Kami perlu memperkenalkan sistem penggerak efisiensi tinggi pada Fortuner kami, yang tergantung pada regional [lokasi penjualannya]," ucap Konishi.Namun sasis body on frame punya kelemahan dalam efisiensi bahan bakar, ini tidak sejalan dengan ketentuan di berbagai negara yang semakin ketat urusan emisi gas buang.

Dari situlah ide elektrifikasi muncul, Fortuner kemungkinan akan menggunakan teknologi motor listrik dalam konsep hybrid.

"Pada saat ini mesin diesel bukan yang terbaik. Itu sulit memenuhi regulasi. Jadi kami perlu mengganti dari diesel ke diesel plus sistem hybrid, atau mesin lainnya," ungkap Konishi.

Dia juga lanjut menjelaskan Toyota punya dua tipe hybrid, yakni strong hybrid dan mild hybrid. Pilihan itu dikatakan salah satu solusi, namun dia tak mengungkap bakal menggunakan yang mana.

Pernyataan Konishi itu memperkuat pengembangan mobil hybrid seperti pernah diungkap produsen mobil Toyota di Indonesia, Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).

Pada Desember TMMIN menjelaskan bakal memproduksi mobil hybrid pada 2022 yang kemungkinan berasal dari model yang sudah diproduksi di Indonesia.

"2022 kita akan memproduksi model-model hybrid. Hybrid baru atau meng-hybrid-kan model yang sudah ada sehingga bisa menjaga suplai chain tetap ada dan teknologi baru bisa diadopsi, apalagi model tersebut sudah diterima di pasar ekspor," ucap Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN Bob Azam saat itu.

Pernyataan Bob itu sangat merujuk pada Fortuner dan Innova, dua model produksi pabrik Toyota di Karawang yang dirancang menggunakan Innovative International Multi-purpose Vehicle (IMV).

Keduanya juga telah menjadi andalan penjualan domestik dan ekspor, itu artinya versi hybrid Innova dan Fortuner juga bisa dinikmati konsumen di luar negeri.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »